FUNGSI ILMU.

1 Sarana paling utama menuju taqwa
Urgensi ilmu dalam kehidupan seorang mukmin yang bertaqwa adalah hal yang tidak
dapat disangkal. karena ketaqwaan itu sendiri identik dengan kemampuan merealisasikan
ilmu yang shohih (benar) yang bersumber dari Al Qur’an dan As-Sunnah sesuai dengan
pemahaman salaful umah (pendahulu umat ini). Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa berfirman
:
( یاأیها الناس اعبدوا ربكم الذي خلقكم والذین من قبلكم لعلكم تتقون( البقرة: 21
2. Amalan yang tidak terputus pahalanya.
Ilmu merupakan sesuatu yang paling berharga bagi setiap muslim , sebab ilmu akan
memelihara pemiliknya dan merupakan beban bawaan yang tidak berat, bahkan akan
semakin bertambah bila diberikan atau digunakan, serta merupakan amalan yang akan
tetap mengalir pahalanya , meskipun pemiliknya telah wafat, sebagaiman sabda
Rosulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
عن أبي هریرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من
( ثلاثة إلا من صدقة جاریة أو علم ینتفع به أو ولد صالح یدعو له (م/ 1631
3 Pondasi Utama Sebelum Berkata Dan beramal.
Ilmu memiliki kedudukan yang agung dalam din ini, oleh karenanya ahlus sunnah wal
jama’ah menjadikan ilmu sebagai pondasi utama sebelum berkata-kata dan beramal
sebagaimana disebutkan oleh Imam Bukhory rahimahullaahu ta’ala dalam shohihnya “Bab
ilmu sebelum berkata dan beramal“ berdasarkan firman Allah ta’aalaa:
( فاعلم أنه لا إله إلا الله واستغفر لذنبك وللمؤمنين والمؤمنات والله یعلم متقلبكم ومثواآم (محمد: 19
Syaikh Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullaahu ta’ala mengatakan: “Dengan ayat ini Imam Al
Bukhori berdalil bahwa kita harus memulai dengan ilmu sebelum berkata dan beramal. Ini
merupakan dalil naqli yang jelas bahwa manusia berilmu terlebih dahulu sebelum beramal
dan berkata. Sedangkan secara aqli hal yang membenarkan bahwa ilmu harus dimiliki
sebelum beramal dan berkata karena perbuatan dan perkataan tidak akan dinilai disisi
Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa sebagai suatu ibadah jika tidak sesuai dengan syari’at.
Sedangkan seseorang tidaklah mengetahui apakah amalannya sesuai dengan syari’at
atau tidak melainkan dengan ilmu…” (Syarah Tsalatsatul Ushul).
Syaikh Islam Ibnu Taimiyah berkata: “ Barangsiapa meninggalkan petunjuk jalan, ia
tersesat dijalan, dan tidak ada petunjuk jalan kecuali apa yang dibawa oleh Rosul.
Al Hasan berkata: ”Orang yang beramal tanpa ilmu adalah seperti orang yang berjalan
tidak diatas jalan yang semestinya. orang yang beramal tanpa ilmu lebih banyak merusak
dari pada memperbaiki carilah ilmu dengan cara yang tidak merugikan ibadah, dan carilah
ibadah dengan cara yang tidak merugikan ilmu. Jika suatu kaum mencari ibadah dan
meninggalkan ilmu, maka mereka memerangi umat Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa
sallam. Jika mereka mencari ilmu, maka ilmu tidak akan mengarahkan mereka berbuat
kerusakan.”
Perbedaan antara ungkapan ini dengan ungkapan yang sebelumnya bahwa kedudukan
ilmu pada ungkapan pertama ialah tingkatan pihak yang ditaati, diikuti, disuritauladani,
diikuti hukumnya, sedang kedudukan ilmu pada ungkapan kedua adalah: Tingkatan
petunjuk jalan yang mengantarkan kepada tujuan akhir.
4. Ilmu Merupakan Kebutuhan Rohani
Kebutuhan rohani terhadap ilmu melebihi kebutuhan jasmani terhadap makan dan
minuman, sebagaimana perkataan imam Ahmad rahimahullaahu: ”Kebutuhan manusia
akan ilmu melebihi kebutuhannya akan makanan dan minuman, sebab makanan dan
minuman hanya dibutuhkan sekali atau dua kali dalam sehari, namun ilmu dia dibutuhkan
sepanjang tarikan nafasnya.” Sebab rohani merupakan pengerak utama bagi jasmani jika
rohani telah kering dari ilmu maka pada hakekatnya dia telah mati sebelum mati dan
manusia seperti ini ibarat mayat-mayat yang berjalan, atau hidup bagaikan binatang
ternak yang tidak dapat mengambil pelajaran dan pengajaran. Allah ta’ala berfirman :
ولقد ذرأنا لجهنم آثيرا من الجن والإنس لهم قلوب لا یفقهون بها ولهم أعين لا یبصرون بها ولهم آذان لا
( یسمعون بها أولئك آالأنعام بل هم أضل أولئك هم الغافلون( 179
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia
yang mempunyai hati (tetapi) tidak mahu memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan
yang mempunyai mata (tetapi) tidak mahu melihat dengannya (bukti keesaan Allah) dan
yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mahu mendengar dengannya (ajaran dan nasihat);
mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah orangorang
yang lalai. (Qs. Al ‘Araf:179)
Ulama’ robbani merupakan manusia yang memiliki andil yang paling besar dalam
memenuhi kebutuhan rohani mereka, oleh karenanya jika ulama telah meninggal dunia,
maka hal itu merupakan musibah besar bagi kaum muslimin sebab akan hilanglah
kesempatan bagi umat untuk memenuhi kebutuhan rohani mereka yang akan
mengakibatkan umat ini tenggelam dalam lautan syahwat dan syubhat. Hasan al Bashri
rahimahullaahu berkata :
“Kalaulah bukan karena Ulama, maka jadilah manusia seperti binatang.”
إن الله لا یقبض العلم انتزاعا ینتزعه من العباد ولكن یقبض العلم بقبض العلماء حتى إذا لم یبق
عالما اتخذ الناس رءوسا جهالا فسئلوا فأفتوا بغير علم فضلوا وأضلوا (متفق عليه, عن عبد الله بن
عمرو)
Imam Nawawi rahimahullaahu berkata: ”Hadits ini menerangkan bahwa yang dimaksud
dengan dihilangkannya illmu itu bukanlah dihilangkannya ilmu itu dari dada para
penghafalnya, akan tetapi maknanya adalah wafatnya para ulama, hingga kemudian
manusia mengangkat orang-orang bodoh yang menghukumi berdasarkan kejahilan
mereka, mereka itu sesat dan menyesatkan (Syarah muslim)
إن من أشراط الساعة أن یرفع العلم ویثبت الجهل ویشرب الخمر ویظهر الزنا (متفق عليه, عن أنس)
6. Salah satu bentuk metode tashfiyah dan tarbiyah bagi umat agar tidak menjadi alat
permainan iblis dan bala tentarannya .
Syaikh Salim Al Hilali Hafidzhohullah berkata : “Ketahuilah bahwa tipu daya iblis paling
awal adalah memalingkan manusia dari illmu, sebab ilmu adalah cahaya, dan jika telah
padam cahaya lentera mereka, dengan mudah iblis akan membenamkan mereka dalam
kedzoliman (kegelapan) sekehendaknya 2

1 responses to “FUNGSI ILMU.

Tinggalkan komentar

Untuk yang Sehati

Bercita-cita mengamalkan Islam secara utuh adalah suatu hal yang wajib bagi setiap muslim....
Namun bila belum mampu seluruhnya, jangan ditinggalkan semuanya....Karena Alloh Subhanahu wata'ala tidak membebani seseorang kecuali sesuai kemampuan maksimal yang dimiliki...

Buat diriku & dirimu

....Jangan pernah merasa cukup untuk belajar Islam, karena semakin kita tahu tentang Islam, semakin kita tahu tentang diri kita (...seberapa besar iman kita, ...seberapa banyak amal kita,....seberapa dalam ilmu kita, dan sebaliknya...seberapa besar kemunafikan kita, ...seberapa banyak maksiat kita, ...seberapa jauh kedunguan kita)
....Barangsiapa mengenal dirinya, maka semakin takut ia kepada Alloh Subhaanahu wata'ala

Do’a kita

Semoga Alloh Subhaanahu wata'ala meneguhkan hati kita dalam Islam hingga maut menjemput kita,...aamiin

Kalender

November 2009
S M S S R K J
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
282930  

Total Pengunjung

  • 243.459 klik